Saturday, 7 April 2012

EXTERNAL NEWS || Wasit Ovrebo Tak Menyesal 'Sakiti' Chelsea

(Hingga kini, dia mengaku masih mendapat intimidasi dari fans Chelsea melalui e-mail)
Source news : VIVAnews, on 22:03 WIB [18 Minutes Ago]

Laga semifinal yang mempertemukan Chelsea dan Barcelona di semifinal Liga Champions musim ini kembali membuka ingatan wasit Tom Henning Ovrebo. Dia mungkin tidak pernah lupa akan pertandingan ini.
Tiga tahun silam, tepatnya musim 2008/2009, wasit asal Norwegia itu memimpin jalannya laga antara Chelsea kontra Barcelona di leg kedua semifinal Liga Champions yang meninggalkan banyak cerita kontroversi.
Kredibilitas wasit berkepala plontos itu dipertanyakan selepas laga. Pelatih Chelsea kala itu, Guus Hiddink mencatat, tim asuhannya pantas mendapatkan penalti sebanyak lima kali. Sayang, tidak satu pun pelanggaran yang didapat Chelsea berbuah penalti.
Sial buat Chelsea, Barcelona akhirnya melenggang ke partai pamungkas lantaran unggul produktivitas gol tandang setelah bermain imbang 1-1 di Stamford Bridge. Beragam kecaman langsung mengarah kepada Ovrebo.
Kendati peristiwa itu telah lama berlalu, wasit 45 tahun yang telah pensiun itu mengaku hingga kini masih mendapat intimidasi dari fans Chelsea lewat surat elektronik. "Caci maki tersebut masih terus berlangsung. Saya mendapatkan sekitar tiga sampai empat e-mail setahun," kata Ovrebo kepada The Guardian, Jumat 6 April 2012.
Namun, Ovrebo mengungkapkan tindakan tersebut masih berada dalam batas wajar. Karenanya, dia tidak terlalu menanggapi serius umpatan yang ditujukan kepadanya.
"Ini memang tidak bagus, tapi tidak ada yang terlalu serius. Saya dan keluarga hanya membiarkannya saja, mereka (keluarga) tidak mengetahui banyak mengenai hal ini, karena saya tidak menunjukkan email tersebut kepada mereka," ujar Ovrebo.
Meski mendapat pengalaman tidak mengenakkan, Ovrebo menegaskan tidak menyesali keputusan kontroversial yang dibuatnya. "Melihat ke belakang, tentu ada hal yang akan saya lakukan secara berbeda. Saya belajar banyak dari pengalaman itu," tuturnya.
Ovrebo sadar, munculnya tindakan tersebut merupakan risiko pekerjaan korps baju hitam. "Semua wasit akan memberitahu Anda, bila mereka memiliki pertandingan bagus dan buruk. Itu semua bagian dari pekerjaan. Saya tidak bisa terus menyesali satu pertandingan," kata sang pengadil yang juga seorang psikolog ini.

No comments:

Post a Comment

Beri Komentar | Masukan | ataupun Pendapatmu jika ada..
Give your commentary | Entry | or maybe your opinion..
#KTBFFH #UpOurChels